Negara Maju dan Berkembang di Dunia
A. PENGERTIAN NEGARA MAJU
Istilah negara maju (developed country atau advanced country) dipakai untuk mengelompokkan negara-negara yang berkembang dan maju secara ekonomi, di mana sektor industri ketiga dan sektor industri keempat mendominasi.
Untuk diketahui, sektor industri pertama dalam kegiatan ekonomi meliputi kegiatan atau usaha mengubah sumber daya alam menjadi barang setengah jadi untuk industri. Kegiatan ekonomi pada level ini umumnya meliputi sektor pertanian, agribisnis, kehutanan, dan pertambangan.
Sektor industri kedua dalam kegiatan ekonomi meliputi kegiatan atau usaha mengolah barang setengah jadi yang dihasilkan pada kegiatan industri pertama untuk diolah lebih lanjut dan menghasilkan barang siap pakai. Termasuk dalam sektor ini adalah kegiatan manufaktur dan konstruksi.
Sektor industri ketiga lebih dikenal sebagai sektor jasa (industri jasa). Sektor ini umumnya meliputi kegiatan distribusi barang dan jasa (yang dihasilkan pada sektor industri kedua) kepada konsumen. Kegiatan ekonomi yang dominan dalam sektor industri ketiga antara lain transportasi barang dan jasa, distribusi, penjualan partai besar, bisnis hiburan, restoran, pariwisata, dan sebagainya.
Sementara itu, sektor industri keempat merupakan kelanjutan dari kegiatan sektor industri ketiga. Kegiatan industri pada level ini umumnya berhubungan dengan bisnis jasa (service) yang bersifat intelektual. Misalnya, bisnis informasi dan komunikasi, konsultasi, pendidikan, penelitian dan pengembangan, kesehatan, kultur, dan sebagainya.
Kegiatan ekonomi di negara maju yang didominasi oleh industri tingkat ketiga dan keempat itu akan memberikan pendapatan (income) yang tinggi. Penghasilan atau pendapatan yang tinggi tentu menentukan tingginya pendapatan perkapita (GNP perkapita), maupun tingginya Indeks Pertumbuhan Manusia (HDI). Dengan kata lain, industri tingkat ketiga dan keempat yang dimiliki negara maju memosisikannya pada tingkat negara dengan pendapatan perkapita dan HDI yang tinggi.
Selain kata “negara maju” (developed country atau advanced country), orang juga menggunakan kata negara industri (industrialized country), negara yang lebih maju (More Developed Country/MDC), negara yang lebih maju secara ekonomi (More economically Developed Country/MEDC), negara-negara utara (Global North Country), dan negara pasca industri (post industrial country).
Negara-negara yang termasuk kategori maju antara lain Jepang (Asia), Kanada dan Amerika Serikat (Amerika Utara), Australia dan Selandia Baru (Oseania), serta mayoritas negara-negara di Eropa Utara (seperti Denmark, Inggris, dan Swedia) dan Eropa Barat (seperti Jerman, Prancis, Belanda, dan lain-lain).
Sementara itu, dalam statistik perdagangan internasional, Israel dan kelompok negara industri baru di kawasan Asia (Singapura, Hong Kong, Korea Selatan, dan Taiwan) ternyata juga diposisikan sebagai negara maju.
Beberapa ciri utama negara maju dapat diberikan di bawah ini :
Negara berkembang adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan dan mengkategorikan negara-negara di dunia yang memiliki standar hidup relatif rendah, sektor industri yang kurang berkembang, skor Indeks Pembangunan Manusia atau Human Development Index (HDI) berada pada tingkat menengah ke bawah, serta rendahnya pendapatan perkapita. Negara yang dikategorikan sebagai negara berkembang adalah negara yang belum mencapai tingkat negara maju, tetapi bukan negara gagal (failed state). Dengan kata lain, negara berkembang berada di antara negara maju (tingkat teratas) dengan negara gagal (tingkat terendah).
Negara berkembang yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih maju dibandingkan negara lain yang setingkat, tetapi belum mencapai tingkat negara maju disebut negara industri baru (newly industrialized country/NICs). Dengan kata lain, negara industri baru sedang berkembang mencapai tingkat negara maju tetapi belum cukup untuk disebut sebagai negara maju. Negara-negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi relatif stabil dalam jangka waktu lama, juga dapat digolongkan sebagai negara industri baru.
Beberapa negara yang masuk kategori negara industri baru, antara lain ; Argentina, Brasil, Meksiko, China (termasuk Taiwan dan Hongkong), Singapura, Korea Selatan, Yunani, Spanyol, dan Portugal.
Sebagian besar negara di dunia, yakni sekitar 76% dikategorikan sebagai negara berkembang. Negara-negara tersebut adalah sebagian besar negara di Afrika, Amerika Tengah, dan sebagian negara di Laut Karibia. Termasuk juga negara-negara Arab, serta sebagian besar negara Asia Tenggara.
Di luar kategori negara berkembang dan negara maju, ada beberapa negara yang dikelompokkan sebagai negara gagal (failed state). Negara-negara ini
masih menghadapi perang sipil serta memiliki penguasa yang otoriter. Misalnya, Afghanistan, Haiti, Somalia, Myanmar, Irak, dan Korea Utara.
Menurut data The World Bank, yang termasuk negara sedang berkembang (digolongkan menurut wilayahnya) adalah sebagai berikut :
1. Negara-negara di AFRIKA
2. Negara-negara di AMERIKA UTARA, TENGAH, dan KARIBIA
3. Negara-negara di AMERIKA SELATAN
4. Negara-negara di ASIA
5. Negara-negara di OSEANIA
Negara-negara berkembang terus menghadapi tantangan untuk bertumbuh menjadi negara maju, atau mengalami kemunduran dan menjadi negara gagal.
Beberapa ciri utama negara berkembang dapat diberikan di bawah ini :
Setelah uraian mengenai negara berkembang dan negara maju di atas, pertanyaan masih harus dijawab adalah apa indikator yang menentukan pembagian tersebut? Pertanyaan ini penting untuk dijawab supaya menghindari pandangan bahwa pembagian negara-negara berdasarkan kategori negara berkembang dan kategori negara maju bersifat sewenang-wenang. Dalam arti ini, kita harus menegaskan bahwa pembagian tersebut mengacu pada indikator-indikator tertentu yang bisa dipertanggungjawabkan.
Berikut beberapa hal yang dijadikan indikator/ukuran penilaian Untuk menggolongkan suatu negara sebagai negara maju atau Berkembang :
Kelima indikator pokok ini akan diuraikan lebih lanjut supaya kita memiliki gambaran mengenai bagaimana pengelompokan negara-negara tersebut ke dalam kategori negara berkembang dan negara maju.
a. Tingkat Pertumbuhan Penduduk
Menurut Carl Hub (1999: World Population Data Sheet) 98% peningkatan jumlah penduduk dunia terjadi di negara-negara berkembang. Tingkat kelahiran di negara berkembang umumnya masih tinggi. Sebaliknya, sejumlah negara maju justru mengalami penyusutan atau penurunan jumlah penduduk.
Di negara-negara berkembang dan kurang maju peningkatan jumlah penduduk cukup dramatis. Misalnya, pada awal abad XXI Afrika mengalami pertumbuhan sebesar 34%. Tahun 1999 jumlah penduduk Afrika mengalami peningkatan kurang lebih 13%. Angka penurunan cukup besar, namun masih jauh jika
dibandingkan dengan negara maju. Negara-negara maju telah mampu menekan angka kelahiran penduduk hingga kurang dari 1%.
Population Reference Bureau menyebutkan bahwa wanita di wilayah subsahara Afrika memiliki Angka Kelahiran Total (Total Fertility Rate/TFR) tertinggi, yaitu 6 anak per wanita. Angka Kelahiran Total paling rendah tercatat di Eropa Selatan, yaitu rata-rata 1,3 anak per wanita.
Di negara-negara berkembang pertumbuhan penduduk tergolong lebih tinggi dibandingkan negara-negara maju! Pertumbuhan penduduk Afrika termasuk paling tinggi yaitu 3 % per tahun. Amerika Latin, Asia, dan Oceania pertumbuhan penduduknya yaitu 2,1%; 1,9% dan 1,5% per tahun. Pertumbuhan penduduk paling rendah terdapat di wilayah Eropa yaitu 0,2% per tahun.
b. Kualitas Penduduk
Kualitas penduduk suatu negara dapat dilihat dari beberapa hal, yaitu dari :
1. Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan suatu negara diukur dari : banyak sedikitnya jumlah penduduk buta huruf, tingkat pendidikan yang ditamatkan, dan status usia sekolah. Suatu negara dikatakan memiliki tingkat pendidikan yang tinggi, apabila: (1) sebagian besar penduduknya telah bebas buta huruf; (2) tingkat pendidikan rata-rata penduduknya cukup tinggi; dan (3)semua penduduk usia sekolah menempuh pendidikan.
Rendahnya tingkat pendidikan penduduk suatu negara dipengaruhi oleh banyak hal. Di antaranya adalah beberapa hal berikut :
2. Tingkat Pendapatan (potensi ekonomi)
Potensi ekonomi suatu negara dapat dilihat dari pendapatan per kapita penduduk. Selain itu, juga terlihat dari jenis tenaga kerja serta daya beli penduduk terhadap suatu produk.
3. Tingkat Kesehatan
Suatu negara memiliki kualitas kesehatan yang baik, jika ditandai dengan tingginya angka harapan hidup masyarakat, dan rendahnya angka kematian bayi.
Angka harapan hidup adalah angka yang menunjukkan batas usia seseorang memiliki harapan hidup sejak lahir sampai meninggal dunia. Angka kematian bayi adalah jumlah bayi meninggal sebelum mencapai usia satu tahun per 1.000 jumlah bayi lahir hidup.
Di negara maju fasilitas kesehatan berkembang cepat, peralatan kedokteran lebih canggih, jumlah tenaga medis sebanding dengan jumlah penduduk, dan tingkat gizi masyarakat tinggi. Di negara berkembang hal yang terjadi adalah kebalikan dari kondisi tersebut. Jumlah sarana dan prasarana kesehatan serta petugas medis belum sebanding dengan jumlah penduduk.
Istilah negara maju (developed country atau advanced country) dipakai untuk mengelompokkan negara-negara yang berkembang dan maju secara ekonomi, di mana sektor industri ketiga dan sektor industri keempat mendominasi.
Untuk diketahui, sektor industri pertama dalam kegiatan ekonomi meliputi kegiatan atau usaha mengubah sumber daya alam menjadi barang setengah jadi untuk industri. Kegiatan ekonomi pada level ini umumnya meliputi sektor pertanian, agribisnis, kehutanan, dan pertambangan.
Sektor industri kedua dalam kegiatan ekonomi meliputi kegiatan atau usaha mengolah barang setengah jadi yang dihasilkan pada kegiatan industri pertama untuk diolah lebih lanjut dan menghasilkan barang siap pakai. Termasuk dalam sektor ini adalah kegiatan manufaktur dan konstruksi.
Sektor industri ketiga lebih dikenal sebagai sektor jasa (industri jasa). Sektor ini umumnya meliputi kegiatan distribusi barang dan jasa (yang dihasilkan pada sektor industri kedua) kepada konsumen. Kegiatan ekonomi yang dominan dalam sektor industri ketiga antara lain transportasi barang dan jasa, distribusi, penjualan partai besar, bisnis hiburan, restoran, pariwisata, dan sebagainya.
Sementara itu, sektor industri keempat merupakan kelanjutan dari kegiatan sektor industri ketiga. Kegiatan industri pada level ini umumnya berhubungan dengan bisnis jasa (service) yang bersifat intelektual. Misalnya, bisnis informasi dan komunikasi, konsultasi, pendidikan, penelitian dan pengembangan, kesehatan, kultur, dan sebagainya.
Kegiatan ekonomi di negara maju yang didominasi oleh industri tingkat ketiga dan keempat itu akan memberikan pendapatan (income) yang tinggi. Penghasilan atau pendapatan yang tinggi tentu menentukan tingginya pendapatan perkapita (GNP perkapita), maupun tingginya Indeks Pertumbuhan Manusia (HDI). Dengan kata lain, industri tingkat ketiga dan keempat yang dimiliki negara maju memosisikannya pada tingkat negara dengan pendapatan perkapita dan HDI yang tinggi.
Selain kata “negara maju” (developed country atau advanced country), orang juga menggunakan kata negara industri (industrialized country), negara yang lebih maju (More Developed Country/MDC), negara yang lebih maju secara ekonomi (More economically Developed Country/MEDC), negara-negara utara (Global North Country), dan negara pasca industri (post industrial country).
Negara-negara yang termasuk kategori maju antara lain Jepang (Asia), Kanada dan Amerika Serikat (Amerika Utara), Australia dan Selandia Baru (Oseania), serta mayoritas negara-negara di Eropa Utara (seperti Denmark, Inggris, dan Swedia) dan Eropa Barat (seperti Jerman, Prancis, Belanda, dan lain-lain).
Sementara itu, dalam statistik perdagangan internasional, Israel dan kelompok negara industri baru di kawasan Asia (Singapura, Hong Kong, Korea Selatan, dan Taiwan) ternyata juga diposisikan sebagai negara maju.
Beberapa ciri utama negara maju dapat diberikan di bawah ini :
- Tingkat pertumbuhan penduduk relatif lebih rendah.
- Persebaran penduduk di daerah perkotaan jauh lebih tinggi daripada di daerah pedesaan.
- Angka kelahiran sudah dapat dikontrol sehingga pertumbuhan penduduknya relatif rendah.
- Angka buta hurufnya sangat rendah.
- Pendapatan per kapitanya sangat tinggi.
- Kualitas standar hidup penduduknya sangat tinggi karena tingginya pendapatan per kapita.
- Pelayanan kesehatan penduduknya terjamin sehingga angka harapan hidup tinggi.
- Tingkat kemiskinannya sangat rendah.
- Kualitas pendidikannya sangat bagus.
- Kegiatan utama penduduknya di bidang nonpertanian, terutama sektor industi ketiga dan keempat
Negara berkembang adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan dan mengkategorikan negara-negara di dunia yang memiliki standar hidup relatif rendah, sektor industri yang kurang berkembang, skor Indeks Pembangunan Manusia atau Human Development Index (HDI) berada pada tingkat menengah ke bawah, serta rendahnya pendapatan perkapita. Negara yang dikategorikan sebagai negara berkembang adalah negara yang belum mencapai tingkat negara maju, tetapi bukan negara gagal (failed state). Dengan kata lain, negara berkembang berada di antara negara maju (tingkat teratas) dengan negara gagal (tingkat terendah).
Negara berkembang yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih maju dibandingkan negara lain yang setingkat, tetapi belum mencapai tingkat negara maju disebut negara industri baru (newly industrialized country/NICs). Dengan kata lain, negara industri baru sedang berkembang mencapai tingkat negara maju tetapi belum cukup untuk disebut sebagai negara maju. Negara-negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi relatif stabil dalam jangka waktu lama, juga dapat digolongkan sebagai negara industri baru.
Beberapa negara yang masuk kategori negara industri baru, antara lain ; Argentina, Brasil, Meksiko, China (termasuk Taiwan dan Hongkong), Singapura, Korea Selatan, Yunani, Spanyol, dan Portugal.
Sebagian besar negara di dunia, yakni sekitar 76% dikategorikan sebagai negara berkembang. Negara-negara tersebut adalah sebagian besar negara di Afrika, Amerika Tengah, dan sebagian negara di Laut Karibia. Termasuk juga negara-negara Arab, serta sebagian besar negara Asia Tenggara.
Di luar kategori negara berkembang dan negara maju, ada beberapa negara yang dikelompokkan sebagai negara gagal (failed state). Negara-negara ini
masih menghadapi perang sipil serta memiliki penguasa yang otoriter. Misalnya, Afghanistan, Haiti, Somalia, Myanmar, Irak, dan Korea Utara.
Menurut data The World Bank, yang termasuk negara sedang berkembang (digolongkan menurut wilayahnya) adalah sebagai berikut :
1. Negara-negara di AFRIKA
1. Angola | 19. Mali |
2. Benin | 20. Malawi |
3. Botswana | 21. Mauritius |
4. Burkina Faso | 22. Marocco |
5. Burundi | 23. Mouzambique |
6. Kamerun | 24. Namibia |
7. Chad | 25. Nigeria |
8. Pantai Gading | 26. Rwanda |
9. Kongo | 27. Senegal |
10. Djibouti | 28. Sierra Leone |
11. Mesir | 29. Somalia |
12. Ethiopia | 30. Afrika Selatan |
13. Gabon | 31. Sudan |
14. Ghana | 32. Tanzania |
15. Kenya | 33. Togo |
16. Lesotho | 34. Tunisia |
17. Liberia | 35. Uganda |
18. Libya | 36. Zimbabwe |
2. Negara-negara di AMERIKA UTARA, TENGAH, dan KARIBIA
1. Bahamas | 8. Haiti |
2. Barbados | 9. Honduras |
3. Costa Rica | 10. Jamaica |
4. Cuba | 11. Nicaragua |
5. Rep. Dominika | 12. Panama |
6. El Salvador | 13. Trinidad Tobago |
7. Guatemala |
3. Negara-negara di AMERIKA SELATAN
1. Bolivia | 6. Peru |
2. Colombia | 7. Suriname |
3. Chile | 8. Uruguay |
4. Equador | 9. Venezuela |
5. Paraguay | 10. Guyana |
4. Negara-negara di ASIA
1. Afghanistan | 16. Mongolia |
2. Bahrain | 17. Nepal |
3. Bangladesh | 18. Korea Utara |
4. Brunei | 19. Oman |
5. Burma | 20. Pakistan |
6. cambodia | 21. Filipina |
7. India | 22. Qatar |
8. Indonesia | 23. Saudi Arabia |
9. Iran | 24. Sri Lanka |
10. Iraq | 25. Syria |
11. Jordania | 26. Thailand |
12. Kuwait | 27. Timor Leste |
13. Laos | 28. UAE |
14. Lebanon | 29. Vietnam |
15. Malaysia | 30. Yaman |
5. Negara-negara di OSEANIA
1. Samoa | 6. Kep. Marshal |
2. Pulau chrismast | 7. Micronesia |
3. Fiji | 8. Nauru |
4. Polynesia | 9. Kep. Mariana |
5. Guam | 10. Papua New Guiena |
Negara-negara berkembang terus menghadapi tantangan untuk bertumbuh menjadi negara maju, atau mengalami kemunduran dan menjadi negara gagal.
Beberapa ciri utama negara berkembang dapat diberikan di bawah ini :
- Sebagian besar penduduk (>70%) bekerja di sektor pertanian.
- Industrinya biasanya berlatarbelakang agraris, terutama memanfaatkan hasil kehutanan, pertanian, dan perikanan (industri sektor pertama dan sektor kedua).
- Tenaga pertanian masih mengandalkan tenaga kerja manusia.
- Luas lahan garapan relatif sempit dengan teknologi yang sederhana sehingga hasilnya tidak maksimal.
- Pendapatan per kapita rendah.
- Angka kelahiran dan kematian masih tinggi.
- Tingginya angka pengangguran karena besarnya jumlah penduduk dan terbatasnya lapangan pekerjaan.
- Pendidikan formal tersebar secara tidak merata dengan kualitas yang buruk.
- Kelebihan jumlah penduduk yang menyebabkan tidak terjangkau atau tidak meratanya pelayanan sosial.
- Kedudukan dan peran wanita sangat terbatas dan cenderung dipandang sebagai kelas dua.
Setelah uraian mengenai negara berkembang dan negara maju di atas, pertanyaan masih harus dijawab adalah apa indikator yang menentukan pembagian tersebut? Pertanyaan ini penting untuk dijawab supaya menghindari pandangan bahwa pembagian negara-negara berdasarkan kategori negara berkembang dan kategori negara maju bersifat sewenang-wenang. Dalam arti ini, kita harus menegaskan bahwa pembagian tersebut mengacu pada indikator-indikator tertentu yang bisa dipertanggungjawabkan.
Berikut beberapa hal yang dijadikan indikator/ukuran penilaian Untuk menggolongkan suatu negara sebagai negara maju atau Berkembang :
- Tingkat pertumbuhan penduduk.
- Kualitas penduduk (tingkat pendidikan, tingkat pendapatan dan tingkat kesehatan).
- Kemajuan teknologi dan penggunaannya.
- Kemajuan industri dan penggunaannya.
- Pengolahan Sumber Daya Alam (SDA).
Kelima indikator pokok ini akan diuraikan lebih lanjut supaya kita memiliki gambaran mengenai bagaimana pengelompokan negara-negara tersebut ke dalam kategori negara berkembang dan negara maju.
a. Tingkat Pertumbuhan Penduduk
Menurut Carl Hub (1999: World Population Data Sheet) 98% peningkatan jumlah penduduk dunia terjadi di negara-negara berkembang. Tingkat kelahiran di negara berkembang umumnya masih tinggi. Sebaliknya, sejumlah negara maju justru mengalami penyusutan atau penurunan jumlah penduduk.
Di negara-negara berkembang dan kurang maju peningkatan jumlah penduduk cukup dramatis. Misalnya, pada awal abad XXI Afrika mengalami pertumbuhan sebesar 34%. Tahun 1999 jumlah penduduk Afrika mengalami peningkatan kurang lebih 13%. Angka penurunan cukup besar, namun masih jauh jika
dibandingkan dengan negara maju. Negara-negara maju telah mampu menekan angka kelahiran penduduk hingga kurang dari 1%.
Population Reference Bureau menyebutkan bahwa wanita di wilayah subsahara Afrika memiliki Angka Kelahiran Total (Total Fertility Rate/TFR) tertinggi, yaitu 6 anak per wanita. Angka Kelahiran Total paling rendah tercatat di Eropa Selatan, yaitu rata-rata 1,3 anak per wanita.
Di negara-negara berkembang pertumbuhan penduduk tergolong lebih tinggi dibandingkan negara-negara maju! Pertumbuhan penduduk Afrika termasuk paling tinggi yaitu 3 % per tahun. Amerika Latin, Asia, dan Oceania pertumbuhan penduduknya yaitu 2,1%; 1,9% dan 1,5% per tahun. Pertumbuhan penduduk paling rendah terdapat di wilayah Eropa yaitu 0,2% per tahun.
b. Kualitas Penduduk
Kualitas penduduk suatu negara dapat dilihat dari beberapa hal, yaitu dari :
- tingkat pendidikan,
- tingkat pendapatan (potensi ekonomi), dan
- tingkat kesehatan
1. Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan suatu negara diukur dari : banyak sedikitnya jumlah penduduk buta huruf, tingkat pendidikan yang ditamatkan, dan status usia sekolah. Suatu negara dikatakan memiliki tingkat pendidikan yang tinggi, apabila: (1) sebagian besar penduduknya telah bebas buta huruf; (2) tingkat pendidikan rata-rata penduduknya cukup tinggi; dan (3)semua penduduk usia sekolah menempuh pendidikan.
Rendahnya tingkat pendidikan penduduk suatu negara dipengaruhi oleh banyak hal. Di antaranya adalah beberapa hal berikut :
- Rendahnya pendapatan penduduk. Akibatnya, orang tua tidak mampu menyekolahkan anaknya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
- Kurangnya kesadaran penduduk akan pentingnya pendidikan.
- Sarana dan prasarana pendidikan masih kurang memadai.
- Tidak seimbangnya jumlah sarana pendidikan dengan jumlah penduduk usia sekolah.
2. Tingkat Pendapatan (potensi ekonomi)
Potensi ekonomi suatu negara dapat dilihat dari pendapatan per kapita penduduk. Selain itu, juga terlihat dari jenis tenaga kerja serta daya beli penduduk terhadap suatu produk.
- Pendapatan per kapita adalah rata-rata pendapatan penduduk suatu negara dalam satu tahun. Pendapatan per kapita diperoleh dari hasil bagi Produk Nasional Bruto (Gross National Product/GNP) dengan jumlah penduduk. Jadi, makin tinggi GNP dan makin sedikit jumlah penduduk suatu negara, maka pendapatan per kapitanya akan makin besar. Pertumbuhan ekonomi di negara maju pada umumnya sangat pesat. Oleh karena itu pendapatan per kapita penduduknya juga sangat tinggi. Sebaliknya, di negara berkembang pendapatan per kapita penduduk rendah.
- Tenaga kerja terbagi atas tenaga kerja terdidik dan tenaga kerja tidak terdidik. Dari keduanya, tenaga kerja terdidik lebih potensial untuk bidang ekonomi karena mampu mendayagunakan potensi alam dengan lebih baik. Sebagian besar penduduk negara maju adalah tenaga kerja terdidik yang bekerja di bidang nonagraris (industri, perdagangan, dan jasa). Tenaga kerja di negara berkembang sebagian besar kurang terdidik dan lebih banyak yang bekerja di bidang agraris.
- Potensi daya beli penduduk terhadap suatu produk merupakan potensi ekonomi nyata dalam menyerap hasil industri. Bila daya beli penduduk rendah, maka hasil industri tidak akan terserap sehingga berakibat buruk pada produksi selanjutnya. Negara yang memiliki daya beli tinggi disebut negara kaya, dan yang memiliki daya beli rendah disebut negara miskin.
3. Tingkat Kesehatan
Suatu negara memiliki kualitas kesehatan yang baik, jika ditandai dengan tingginya angka harapan hidup masyarakat, dan rendahnya angka kematian bayi.
Angka harapan hidup adalah angka yang menunjukkan batas usia seseorang memiliki harapan hidup sejak lahir sampai meninggal dunia. Angka kematian bayi adalah jumlah bayi meninggal sebelum mencapai usia satu tahun per 1.000 jumlah bayi lahir hidup.
Di negara maju fasilitas kesehatan berkembang cepat, peralatan kedokteran lebih canggih, jumlah tenaga medis sebanding dengan jumlah penduduk, dan tingkat gizi masyarakat tinggi. Di negara berkembang hal yang terjadi adalah kebalikan dari kondisi tersebut. Jumlah sarana dan prasarana kesehatan serta petugas medis belum sebanding dengan jumlah penduduk.
A. PENGERTIAN NEGARA MAJU
Istilah negara maju (developed country atau advanced country) dipakai untuk mengelompokkan negara-negara yang berkembang dan maju secara ekonomi, di mana sektor industri ketiga dan sektor industri keempat mendominasi.
Untuk diketahui, sektor industri pertama dalam kegiatan ekonomi meliputi kegiatan atau usaha mengubah sumber daya alam menjadi barang setengah jadi untuk industri. Kegiatan ekonomi pada level ini umumnya meliputi sektor pertanian, agribisnis, kehutanan, dan pertambangan.
Sektor industri kedua dalam kegiatan ekonomi meliputi kegiatan atau usaha mengolah barang setengah jadi yang dihasilkan pada kegiatan industri pertama untuk diolah lebih lanjut dan menghasilkan barang siap pakai. Termasuk dalam sektor ini adalah kegiatan manufaktur dan konstruksi.
Sektor industri ketiga lebih dikenal sebagai sektor jasa (industri jasa). Sektor ini umumnya meliputi kegiatan distribusi barang dan jasa (yang dihasilkan pada sektor industri kedua) kepada konsumen. Kegiatan ekonomi yang dominan dalam sektor industri ketiga antara lain transportasi barang dan jasa, distribusi, penjualan partai besar, bisnis hiburan, restoran, pariwisata, dan sebagainya.
Sementara itu, sektor industri keempat merupakan kelanjutan dari kegiatan sektor industri ketiga. Kegiatan industri pada level ini umumnya berhubungan dengan bisnis jasa (service) yang bersifat intelektual. Misalnya, bisnis informasi dan komunikasi, konsultasi, pendidikan, penelitian dan pengembangan, kesehatan, kultur, dan sebagainya.
Kegiatan ekonomi di negara maju yang didominasi oleh industri tingkat ketiga dan keempat itu akan memberikan pendapatan (income) yang tinggi. Penghasilan atau pendapatan yang tinggi tentu menentukan tingginya pendapatan perkapita (GNP perkapita), maupun tingginya Indeks Pertumbuhan Manusia (HDI). Dengan kata lain, industri tingkat ketiga dan keempat yang dimiliki negara maju memosisikannya pada tingkat negara dengan pendapatan perkapita dan HDI yang tinggi.
Selain kata “negara maju” (developed country atau advanced country), orang juga menggunakan kata negara industri (industrialized country), negara yang lebih maju (More Developed Country/MDC), negara yang lebih maju secara ekonomi (More economically Developed Country/MEDC), negara-negara utara (Global North Country), dan negara pasca industri (post industrial country).
Negara-negara yang termasuk kategori maju antara lain Jepang (Asia), Kanada dan Amerika Serikat (Amerika Utara), Australia dan Selandia Baru (Oseania), serta mayoritas negara-negara di Eropa Utara (seperti Denmark, Inggris, dan Swedia) dan Eropa Barat (seperti Jerman, Prancis, Belanda, dan lain-lain).
Sementara itu, dalam statistik perdagangan internasional, Israel dan kelompok negara industri baru di kawasan Asia (Singapura, Hong Kong, Korea Selatan, dan Taiwan) ternyata juga diposisikan sebagai negara maju.
Beberapa ciri utama negara maju dapat diberikan di bawah ini :
Negara berkembang adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan dan mengkategorikan negara-negara di dunia yang memiliki standar hidup relatif rendah, sektor industri yang kurang berkembang, skor Indeks Pembangunan Manusia atau Human Development Index (HDI) berada pada tingkat menengah ke bawah, serta rendahnya pendapatan perkapita. Negara yang dikategorikan sebagai negara berkembang adalah negara yang belum mencapai tingkat negara maju, tetapi bukan negara gagal (failed state). Dengan kata lain, negara berkembang berada di antara negara maju (tingkat teratas) dengan negara gagal (tingkat terendah).
Negara berkembang yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih maju dibandingkan negara lain yang setingkat, tetapi belum mencapai tingkat negara maju disebut negara industri baru (newly industrialized country/NICs). Dengan kata lain, negara industri baru sedang berkembang mencapai tingkat negara maju tetapi belum cukup untuk disebut sebagai negara maju. Negara-negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi relatif stabil dalam jangka waktu lama, juga dapat digolongkan sebagai negara industri baru.
Beberapa negara yang masuk kategori negara industri baru, antara lain ; Argentina, Brasil, Meksiko, China (termasuk Taiwan dan Hongkong), Singapura, Korea Selatan, Yunani, Spanyol, dan Portugal.
Sebagian besar negara di dunia, yakni sekitar 76% dikategorikan sebagai negara berkembang. Negara-negara tersebut adalah sebagian besar negara di Afrika, Amerika Tengah, dan sebagian negara di Laut Karibia. Termasuk juga negara-negara Arab, serta sebagian besar negara Asia Tenggara.
Di luar kategori negara berkembang dan negara maju, ada beberapa negara yang dikelompokkan sebagai negara gagal (failed state). Negara-negara ini
masih menghadapi perang sipil serta memiliki penguasa yang otoriter. Misalnya, Afghanistan, Haiti, Somalia, Myanmar, Irak, dan Korea Utara.
Menurut data The World Bank, yang termasuk negara sedang berkembang (digolongkan menurut wilayahnya) adalah sebagai berikut :
1. Negara-negara di AFRIKA
2. Negara-negara di AMERIKA UTARA, TENGAH, dan KARIBIA
3. Negara-negara di AMERIKA SELATAN
4. Negara-negara di ASIA
5. Negara-negara di OSEANIA
Negara-negara berkembang terus menghadapi tantangan untuk bertumbuh menjadi negara maju, atau mengalami kemunduran dan menjadi negara gagal.
Beberapa ciri utama negara berkembang dapat diberikan di bawah ini :
Setelah uraian mengenai negara berkembang dan negara maju di atas, pertanyaan masih harus dijawab adalah apa indikator yang menentukan pembagian tersebut? Pertanyaan ini penting untuk dijawab supaya menghindari pandangan bahwa pembagian negara-negara berdasarkan kategori negara berkembang dan kategori negara maju bersifat sewenang-wenang. Dalam arti ini, kita harus menegaskan bahwa pembagian tersebut mengacu pada indikator-indikator tertentu yang bisa dipertanggungjawabkan.
Berikut beberapa hal yang dijadikan indikator/ukuran penilaian Untuk menggolongkan suatu negara sebagai negara maju atau Berkembang :
Kelima indikator pokok ini akan diuraikan lebih lanjut supaya kita memiliki gambaran mengenai bagaimana pengelompokan negara-negara tersebut ke dalam kategori negara berkembang dan negara maju.
a. Tingkat Pertumbuhan Penduduk
Menurut Carl Hub (1999: World Population Data Sheet) 98% peningkatan jumlah penduduk dunia terjadi di negara-negara berkembang. Tingkat kelahiran di negara berkembang umumnya masih tinggi. Sebaliknya, sejumlah negara maju justru mengalami penyusutan atau penurunan jumlah penduduk.
Di negara-negara berkembang dan kurang maju peningkatan jumlah penduduk cukup dramatis. Misalnya, pada awal abad XXI Afrika mengalami pertumbuhan sebesar 34%. Tahun 1999 jumlah penduduk Afrika mengalami peningkatan kurang lebih 13%. Angka penurunan cukup besar, namun masih jauh jika
dibandingkan dengan negara maju. Negara-negara maju telah mampu menekan angka kelahiran penduduk hingga kurang dari 1%.
Population Reference Bureau menyebutkan bahwa wanita di wilayah subsahara Afrika memiliki Angka Kelahiran Total (Total Fertility Rate/TFR) tertinggi, yaitu 6 anak per wanita. Angka Kelahiran Total paling rendah tercatat di Eropa Selatan, yaitu rata-rata 1,3 anak per wanita.
Di negara-negara berkembang pertumbuhan penduduk tergolong lebih tinggi dibandingkan negara-negara maju! Pertumbuhan penduduk Afrika termasuk paling tinggi yaitu 3 % per tahun. Amerika Latin, Asia, dan Oceania pertumbuhan penduduknya yaitu 2,1%; 1,9% dan 1,5% per tahun. Pertumbuhan penduduk paling rendah terdapat di wilayah Eropa yaitu 0,2% per tahun.
b. Kualitas Penduduk
Kualitas penduduk suatu negara dapat dilihat dari beberapa hal, yaitu dari :
1. Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan suatu negara diukur dari : banyak sedikitnya jumlah penduduk buta huruf, tingkat pendidikan yang ditamatkan, dan status usia sekolah. Suatu negara dikatakan memiliki tingkat pendidikan yang tinggi, apabila: (1) sebagian besar penduduknya telah bebas buta huruf; (2) tingkat pendidikan rata-rata penduduknya cukup tinggi; dan (3)semua penduduk usia sekolah menempuh pendidikan.
Rendahnya tingkat pendidikan penduduk suatu negara dipengaruhi oleh banyak hal. Di antaranya adalah beberapa hal berikut :
2. Tingkat Pendapatan (potensi ekonomi)
Potensi ekonomi suatu negara dapat dilihat dari pendapatan per kapita penduduk. Selain itu, juga terlihat dari jenis tenaga kerja serta daya beli penduduk terhadap suatu produk.
3. Tingkat Kesehatan
Suatu negara memiliki kualitas kesehatan yang baik, jika ditandai dengan tingginya angka harapan hidup masyarakat, dan rendahnya angka kematian bayi.
Angka harapan hidup adalah angka yang menunjukkan batas usia seseorang memiliki harapan hidup sejak lahir sampai meninggal dunia. Angka kematian bayi adalah jumlah bayi meninggal sebelum mencapai usia satu tahun per 1.000 jumlah bayi lahir hidup.
Di negara maju fasilitas kesehatan berkembang cepat, peralatan kedokteran lebih canggih, jumlah tenaga medis sebanding dengan jumlah penduduk, dan tingkat gizi masyarakat tinggi. Di negara berkembang hal yang terjadi adalah kebalikan dari kondisi tersebut. Jumlah sarana dan prasarana kesehatan serta petugas medis belum sebanding dengan jumlah penduduk.
Istilah negara maju (developed country atau advanced country) dipakai untuk mengelompokkan negara-negara yang berkembang dan maju secara ekonomi, di mana sektor industri ketiga dan sektor industri keempat mendominasi.
Untuk diketahui, sektor industri pertama dalam kegiatan ekonomi meliputi kegiatan atau usaha mengubah sumber daya alam menjadi barang setengah jadi untuk industri. Kegiatan ekonomi pada level ini umumnya meliputi sektor pertanian, agribisnis, kehutanan, dan pertambangan.
Sektor industri kedua dalam kegiatan ekonomi meliputi kegiatan atau usaha mengolah barang setengah jadi yang dihasilkan pada kegiatan industri pertama untuk diolah lebih lanjut dan menghasilkan barang siap pakai. Termasuk dalam sektor ini adalah kegiatan manufaktur dan konstruksi.
Sektor industri ketiga lebih dikenal sebagai sektor jasa (industri jasa). Sektor ini umumnya meliputi kegiatan distribusi barang dan jasa (yang dihasilkan pada sektor industri kedua) kepada konsumen. Kegiatan ekonomi yang dominan dalam sektor industri ketiga antara lain transportasi barang dan jasa, distribusi, penjualan partai besar, bisnis hiburan, restoran, pariwisata, dan sebagainya.
Sementara itu, sektor industri keempat merupakan kelanjutan dari kegiatan sektor industri ketiga. Kegiatan industri pada level ini umumnya berhubungan dengan bisnis jasa (service) yang bersifat intelektual. Misalnya, bisnis informasi dan komunikasi, konsultasi, pendidikan, penelitian dan pengembangan, kesehatan, kultur, dan sebagainya.
Kegiatan ekonomi di negara maju yang didominasi oleh industri tingkat ketiga dan keempat itu akan memberikan pendapatan (income) yang tinggi. Penghasilan atau pendapatan yang tinggi tentu menentukan tingginya pendapatan perkapita (GNP perkapita), maupun tingginya Indeks Pertumbuhan Manusia (HDI). Dengan kata lain, industri tingkat ketiga dan keempat yang dimiliki negara maju memosisikannya pada tingkat negara dengan pendapatan perkapita dan HDI yang tinggi.
Selain kata “negara maju” (developed country atau advanced country), orang juga menggunakan kata negara industri (industrialized country), negara yang lebih maju (More Developed Country/MDC), negara yang lebih maju secara ekonomi (More economically Developed Country/MEDC), negara-negara utara (Global North Country), dan negara pasca industri (post industrial country).
Negara-negara yang termasuk kategori maju antara lain Jepang (Asia), Kanada dan Amerika Serikat (Amerika Utara), Australia dan Selandia Baru (Oseania), serta mayoritas negara-negara di Eropa Utara (seperti Denmark, Inggris, dan Swedia) dan Eropa Barat (seperti Jerman, Prancis, Belanda, dan lain-lain).
Sementara itu, dalam statistik perdagangan internasional, Israel dan kelompok negara industri baru di kawasan Asia (Singapura, Hong Kong, Korea Selatan, dan Taiwan) ternyata juga diposisikan sebagai negara maju.
Beberapa ciri utama negara maju dapat diberikan di bawah ini :
- Tingkat pertumbuhan penduduk relatif lebih rendah.
- Persebaran penduduk di daerah perkotaan jauh lebih tinggi daripada di daerah pedesaan.
- Angka kelahiran sudah dapat dikontrol sehingga pertumbuhan penduduknya relatif rendah.
- Angka buta hurufnya sangat rendah.
- Pendapatan per kapitanya sangat tinggi.
- Kualitas standar hidup penduduknya sangat tinggi karena tingginya pendapatan per kapita.
- Pelayanan kesehatan penduduknya terjamin sehingga angka harapan hidup tinggi.
- Tingkat kemiskinannya sangat rendah.
- Kualitas pendidikannya sangat bagus.
- Kegiatan utama penduduknya di bidang nonpertanian, terutama sektor industi ketiga dan keempat
Negara berkembang adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan dan mengkategorikan negara-negara di dunia yang memiliki standar hidup relatif rendah, sektor industri yang kurang berkembang, skor Indeks Pembangunan Manusia atau Human Development Index (HDI) berada pada tingkat menengah ke bawah, serta rendahnya pendapatan perkapita. Negara yang dikategorikan sebagai negara berkembang adalah negara yang belum mencapai tingkat negara maju, tetapi bukan negara gagal (failed state). Dengan kata lain, negara berkembang berada di antara negara maju (tingkat teratas) dengan negara gagal (tingkat terendah).
Negara berkembang yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih maju dibandingkan negara lain yang setingkat, tetapi belum mencapai tingkat negara maju disebut negara industri baru (newly industrialized country/NICs). Dengan kata lain, negara industri baru sedang berkembang mencapai tingkat negara maju tetapi belum cukup untuk disebut sebagai negara maju. Negara-negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi relatif stabil dalam jangka waktu lama, juga dapat digolongkan sebagai negara industri baru.
Beberapa negara yang masuk kategori negara industri baru, antara lain ; Argentina, Brasil, Meksiko, China (termasuk Taiwan dan Hongkong), Singapura, Korea Selatan, Yunani, Spanyol, dan Portugal.
Sebagian besar negara di dunia, yakni sekitar 76% dikategorikan sebagai negara berkembang. Negara-negara tersebut adalah sebagian besar negara di Afrika, Amerika Tengah, dan sebagian negara di Laut Karibia. Termasuk juga negara-negara Arab, serta sebagian besar negara Asia Tenggara.
Di luar kategori negara berkembang dan negara maju, ada beberapa negara yang dikelompokkan sebagai negara gagal (failed state). Negara-negara ini
masih menghadapi perang sipil serta memiliki penguasa yang otoriter. Misalnya, Afghanistan, Haiti, Somalia, Myanmar, Irak, dan Korea Utara.
Menurut data The World Bank, yang termasuk negara sedang berkembang (digolongkan menurut wilayahnya) adalah sebagai berikut :
1. Negara-negara di AFRIKA
1. Angola | 19. Mali |
2. Benin | 20. Malawi |
3. Botswana | 21. Mauritius |
4. Burkina Faso | 22. Marocco |
5. Burundi | 23. Mouzambique |
6. Kamerun | 24. Namibia |
7. Chad | 25. Nigeria |
8. Pantai Gading | 26. Rwanda |
9. Kongo | 27. Senegal |
10. Djibouti | 28. Sierra Leone |
11. Mesir | 29. Somalia |
12. Ethiopia | 30. Afrika Selatan |
13. Gabon | 31. Sudan |
14. Ghana | 32. Tanzania |
15. Kenya | 33. Togo |
16. Lesotho | 34. Tunisia |
17. Liberia | 35. Uganda |
18. Libya | 36. Zimbabwe |
2. Negara-negara di AMERIKA UTARA, TENGAH, dan KARIBIA
1. Bahamas | 8. Haiti |
2. Barbados | 9. Honduras |
3. Costa Rica | 10. Jamaica |
4. Cuba | 11. Nicaragua |
5. Rep. Dominika | 12. Panama |
6. El Salvador | 13. Trinidad Tobago |
7. Guatemala |
3. Negara-negara di AMERIKA SELATAN
1. Bolivia | 6. Peru |
2. Colombia | 7. Suriname |
3. Chile | 8. Uruguay |
4. Equador | 9. Venezuela |
5. Paraguay | 10. Guyana |
4. Negara-negara di ASIA
1. Afghanistan | 16. Mongolia |
2. Bahrain | 17. Nepal |
3. Bangladesh | 18. Korea Utara |
4. Brunei | 19. Oman |
5. Burma | 20. Pakistan |
6. cambodia | 21. Filipina |
7. India | 22. Qatar |
8. Indonesia | 23. Saudi Arabia |
9. Iran | 24. Sri Lanka |
10. Iraq | 25. Syria |
11. Jordania | 26. Thailand |
12. Kuwait | 27. Timor Leste |
13. Laos | 28. UAE |
14. Lebanon | 29. Vietnam |
15. Malaysia | 30. Yaman |
5. Negara-negara di OSEANIA
1. Samoa | 6. Kep. Marshal |
2. Pulau chrismast | 7. Micronesia |
3. Fiji | 8. Nauru |
4. Polynesia | 9. Kep. Mariana |
5. Guam | 10. Papua New Guiena |
Negara-negara berkembang terus menghadapi tantangan untuk bertumbuh menjadi negara maju, atau mengalami kemunduran dan menjadi negara gagal.
Beberapa ciri utama negara berkembang dapat diberikan di bawah ini :
- Sebagian besar penduduk (>70%) bekerja di sektor pertanian.
- Industrinya biasanya berlatarbelakang agraris, terutama memanfaatkan hasil kehutanan, pertanian, dan perikanan (industri sektor pertama dan sektor kedua).
- Tenaga pertanian masih mengandalkan tenaga kerja manusia.
- Luas lahan garapan relatif sempit dengan teknologi yang sederhana sehingga hasilnya tidak maksimal.
- Pendapatan per kapita rendah.
- Angka kelahiran dan kematian masih tinggi.
- Tingginya angka pengangguran karena besarnya jumlah penduduk dan terbatasnya lapangan pekerjaan.
- Pendidikan formal tersebar secara tidak merata dengan kualitas yang buruk.
- Kelebihan jumlah penduduk yang menyebabkan tidak terjangkau atau tidak meratanya pelayanan sosial.
- Kedudukan dan peran wanita sangat terbatas dan cenderung dipandang sebagai kelas dua.
Setelah uraian mengenai negara berkembang dan negara maju di atas, pertanyaan masih harus dijawab adalah apa indikator yang menentukan pembagian tersebut? Pertanyaan ini penting untuk dijawab supaya menghindari pandangan bahwa pembagian negara-negara berdasarkan kategori negara berkembang dan kategori negara maju bersifat sewenang-wenang. Dalam arti ini, kita harus menegaskan bahwa pembagian tersebut mengacu pada indikator-indikator tertentu yang bisa dipertanggungjawabkan.
Berikut beberapa hal yang dijadikan indikator/ukuran penilaian Untuk menggolongkan suatu negara sebagai negara maju atau Berkembang :
- Tingkat pertumbuhan penduduk.
- Kualitas penduduk (tingkat pendidikan, tingkat pendapatan dan tingkat kesehatan).
- Kemajuan teknologi dan penggunaannya.
- Kemajuan industri dan penggunaannya.
- Pengolahan Sumber Daya Alam (SDA).
Kelima indikator pokok ini akan diuraikan lebih lanjut supaya kita memiliki gambaran mengenai bagaimana pengelompokan negara-negara tersebut ke dalam kategori negara berkembang dan negara maju.
a. Tingkat Pertumbuhan Penduduk
Menurut Carl Hub (1999: World Population Data Sheet) 98% peningkatan jumlah penduduk dunia terjadi di negara-negara berkembang. Tingkat kelahiran di negara berkembang umumnya masih tinggi. Sebaliknya, sejumlah negara maju justru mengalami penyusutan atau penurunan jumlah penduduk.
Di negara-negara berkembang dan kurang maju peningkatan jumlah penduduk cukup dramatis. Misalnya, pada awal abad XXI Afrika mengalami pertumbuhan sebesar 34%. Tahun 1999 jumlah penduduk Afrika mengalami peningkatan kurang lebih 13%. Angka penurunan cukup besar, namun masih jauh jika
dibandingkan dengan negara maju. Negara-negara maju telah mampu menekan angka kelahiran penduduk hingga kurang dari 1%.
Population Reference Bureau menyebutkan bahwa wanita di wilayah subsahara Afrika memiliki Angka Kelahiran Total (Total Fertility Rate/TFR) tertinggi, yaitu 6 anak per wanita. Angka Kelahiran Total paling rendah tercatat di Eropa Selatan, yaitu rata-rata 1,3 anak per wanita.
Di negara-negara berkembang pertumbuhan penduduk tergolong lebih tinggi dibandingkan negara-negara maju! Pertumbuhan penduduk Afrika termasuk paling tinggi yaitu 3 % per tahun. Amerika Latin, Asia, dan Oceania pertumbuhan penduduknya yaitu 2,1%; 1,9% dan 1,5% per tahun. Pertumbuhan penduduk paling rendah terdapat di wilayah Eropa yaitu 0,2% per tahun.
b. Kualitas Penduduk
Kualitas penduduk suatu negara dapat dilihat dari beberapa hal, yaitu dari :
- tingkat pendidikan,
- tingkat pendapatan (potensi ekonomi), dan
- tingkat kesehatan
1. Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan suatu negara diukur dari : banyak sedikitnya jumlah penduduk buta huruf, tingkat pendidikan yang ditamatkan, dan status usia sekolah. Suatu negara dikatakan memiliki tingkat pendidikan yang tinggi, apabila: (1) sebagian besar penduduknya telah bebas buta huruf; (2) tingkat pendidikan rata-rata penduduknya cukup tinggi; dan (3)semua penduduk usia sekolah menempuh pendidikan.
Rendahnya tingkat pendidikan penduduk suatu negara dipengaruhi oleh banyak hal. Di antaranya adalah beberapa hal berikut :
- Rendahnya pendapatan penduduk. Akibatnya, orang tua tidak mampu menyekolahkan anaknya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
- Kurangnya kesadaran penduduk akan pentingnya pendidikan.
- Sarana dan prasarana pendidikan masih kurang memadai.
- Tidak seimbangnya jumlah sarana pendidikan dengan jumlah penduduk usia sekolah.
2. Tingkat Pendapatan (potensi ekonomi)
Potensi ekonomi suatu negara dapat dilihat dari pendapatan per kapita penduduk. Selain itu, juga terlihat dari jenis tenaga kerja serta daya beli penduduk terhadap suatu produk.
- Pendapatan per kapita adalah rata-rata pendapatan penduduk suatu negara dalam satu tahun. Pendapatan per kapita diperoleh dari hasil bagi Produk Nasional Bruto (Gross National Product/GNP) dengan jumlah penduduk. Jadi, makin tinggi GNP dan makin sedikit jumlah penduduk suatu negara, maka pendapatan per kapitanya akan makin besar. Pertumbuhan ekonomi di negara maju pada umumnya sangat pesat. Oleh karena itu pendapatan per kapita penduduknya juga sangat tinggi. Sebaliknya, di negara berkembang pendapatan per kapita penduduk rendah.
- Tenaga kerja terbagi atas tenaga kerja terdidik dan tenaga kerja tidak terdidik. Dari keduanya, tenaga kerja terdidik lebih potensial untuk bidang ekonomi karena mampu mendayagunakan potensi alam dengan lebih baik. Sebagian besar penduduk negara maju adalah tenaga kerja terdidik yang bekerja di bidang nonagraris (industri, perdagangan, dan jasa). Tenaga kerja di negara berkembang sebagian besar kurang terdidik dan lebih banyak yang bekerja di bidang agraris.
- Potensi daya beli penduduk terhadap suatu produk merupakan potensi ekonomi nyata dalam menyerap hasil industri. Bila daya beli penduduk rendah, maka hasil industri tidak akan terserap sehingga berakibat buruk pada produksi selanjutnya. Negara yang memiliki daya beli tinggi disebut negara kaya, dan yang memiliki daya beli rendah disebut negara miskin.
3. Tingkat Kesehatan
Suatu negara memiliki kualitas kesehatan yang baik, jika ditandai dengan tingginya angka harapan hidup masyarakat, dan rendahnya angka kematian bayi.
Angka harapan hidup adalah angka yang menunjukkan batas usia seseorang memiliki harapan hidup sejak lahir sampai meninggal dunia. Angka kematian bayi adalah jumlah bayi meninggal sebelum mencapai usia satu tahun per 1.000 jumlah bayi lahir hidup.
Di negara maju fasilitas kesehatan berkembang cepat, peralatan kedokteran lebih canggih, jumlah tenaga medis sebanding dengan jumlah penduduk, dan tingkat gizi masyarakat tinggi. Di negara berkembang hal yang terjadi adalah kebalikan dari kondisi tersebut. Jumlah sarana dan prasarana kesehatan serta petugas medis belum sebanding dengan jumlah penduduk.
0 Response to "Negara Maju dan Berkembang di Dunia"
Post a Comment