Facebook

Cerita Pengalaman Belajar di Masa Pandemi Covid-19


Pada Tahun 2019 lalu seluruh dunia digemparkan oleh virus yang bernama “Covid-19” karena virus tersebut menyebabkan tingkat kematian yang pesat dari berbagai Negara dan salah satu dari negara tersebut yaitu Indonesia.

Indonesia sendiri adalah Negara dengan peringkat Ke-5 yang mendapatkan penambahan kasus “Covid-19” Tertinggi di Dunia.Karena kasus kematian pun semakin meningkat maka Presiden Indonesia membuat keputusan untuk menerapkan “Lockdown” upaya untuk membatasi Penyebaran “Covid-19”.
Karena Indonesia sudah menerapkan peraturan “Lockdown” di setiap Kota maupun daerah, Dampak “Covid-19” di Indonesia pun perlahan-lahan berkurang menjadi 5,32% Tetapi di balik berkurangnya dampak tersebut Masyarakat pun mulai merasakan Dampak Sosial dari Pandemi Virus Corona.

Salah satu dampak Negatif bagi seluruh Pelajar beserta seluruh Mahasiswa di Indonesia sendiri Yaitu, Siswa maupun Siswi harus mulai membiasakan diri dengan cara melakukan pembelajaran secara daring dan untuk hal itu mungkin tidak efektif pada sebagian anak. Faktor yang memungkinkan adalah Kesulitan berkonsentasi dalam memahami materi yang diberikan, Terbatasnya ruang gerak dan berpikir dalam belajar, Serta pada sebagian anak mungkin tidak semuanya memiliki teknologi yang memadai dan sinyal yang mendukung untuk melakukan kegiatan pembelajaran secara daring tersebut.

Karena banyaknya laporan Orangtua yang merasa cukup terbebani atas hal tersebut alhasil Pemerintah beserta Kemendikbud pun mulai memberikan Pengumuman “Peresmian Lanjutan Bantuan Kuota Data Internet” Kepada setiap Sekolah, upaya dari hal terebut adalah untuk mengatasi permasalahan seluruh pelajar di-Indonesia yang terhambat pembelajarannya akibat sinyal yang tidak mendukung.
Tidak hanya Pelajar yang mengalami dampak dari Pandemi ini, Mahasiswa pun turut mengalami hal yang sama. Kesulitan dalam berproses dan mengekspresikan seluruh ide-ide beserta konsep yang dimiliki karena ruang gerak yang terbatas selama masa Karantina Mandiri di-Rumah.Bahkan sebagian dari mereka kesulitan dalam melakukan sidang skripsi secara online di karenakan gangguan psikologis akibat terlalu lama di rumah dapat menyebakan cemas hingga frustasi yang berlebihan.
Pada akhirnya “4 Agustus 2021” Pihak Kemendikbud pun mulai memutuskan untuk melakukan “Bantuan Uang Kuliah
Tunggal” agar para Mahasiswa dan Mahasiswi tidak merasa terlalu terbebani akibat biaya kuliah yang cukup tinggi. Dan juga pada masa Pandemi menyebabkan sebagian perusahaan gulung tikar karena persaingan yang membuat para khalayak luas menjadi krisis ekonomi.
Tidak semuanya dalam pembelajaran daring memiliki dampak negatif.
 
Berikut adalah beberapa dampak positif yang terjadi selama berlangsungnya kegiatan belajar mengajar di masa pandemi.
1.Berkembangnya Pendidikan Berbasis Teknologi
Semua pihak yang terlibat akan belajar pentingnya teknologi, mulai dari para guru-guru dan seluruh khalayak akan mulai memahami pentingnya literasi teknologi dan digital. Sehingga menyebabkan revolusi industri yang menggunakan teknologi sebagai fokusnya ini pun bisa terlaksana dengan baik.

2. Munculnya Kreativitas di Dunia Pendidikan
Dengan adanya perkembangan era dalam pendidikan ini mengakibatkan banyaknya kreativitas-kreativitas yang muncul seperti aplikasi pembelajaran untuk mendukung pembelajaran online yang mulai menjamur di masyarakat, adanya peningkatan jumlah kursus online gratis, dan program-program yang dilakukan oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi RI berupa Relawan Pengendalian “Covid-19” (RECON), KKN Tematik, Mengajar Dari Rumah (MDR), dan Permata Sakti.
Mari bersama-sama terlibat dalam kemajuan pendidikan di masa pandemi, Dengan belajar di rumah tentunya orang tua pun ikut terlibat dalam keberlangsungan pendidikan.
Artikel ini membahas tentang perubahan Algoritma cara melakukan kegiatan pembelajaran daring yang terkait pada beberapa sumber berita resmi, Terimakasih sudah menyempatkan waktu untuk membaca artikel ini.



Pada Tahun 2019 lalu seluruh dunia digemparkan oleh virus yang bernama “Covid-19” karena virus tersebut menyebabkan tingkat kematian yang pesat dari berbagai Negara dan salah satu dari negara tersebut yaitu Indonesia.

Indonesia sendiri adalah Negara dengan peringkat Ke-5 yang mendapatkan penambahan kasus “Covid-19” Tertinggi di Dunia.Karena kasus kematian pun semakin meningkat maka Presiden Indonesia membuat keputusan untuk menerapkan “Lockdown” upaya untuk membatasi Penyebaran “Covid-19”.
Karena Indonesia sudah menerapkan peraturan “Lockdown” di setiap Kota maupun daerah, Dampak “Covid-19” di Indonesia pun perlahan-lahan berkurang menjadi 5,32% Tetapi di balik berkurangnya dampak tersebut Masyarakat pun mulai merasakan Dampak Sosial dari Pandemi Virus Corona.

Salah satu dampak Negatif bagi seluruh Pelajar beserta seluruh Mahasiswa di Indonesia sendiri Yaitu, Siswa maupun Siswi harus mulai membiasakan diri dengan cara melakukan pembelajaran secara daring dan untuk hal itu mungkin tidak efektif pada sebagian anak. Faktor yang memungkinkan adalah Kesulitan berkonsentasi dalam memahami materi yang diberikan, Terbatasnya ruang gerak dan berpikir dalam belajar, Serta pada sebagian anak mungkin tidak semuanya memiliki teknologi yang memadai dan sinyal yang mendukung untuk melakukan kegiatan pembelajaran secara daring tersebut.

Karena banyaknya laporan Orangtua yang merasa cukup terbebani atas hal tersebut alhasil Pemerintah beserta Kemendikbud pun mulai memberikan Pengumuman “Peresmian Lanjutan Bantuan Kuota Data Internet” Kepada setiap Sekolah, upaya dari hal terebut adalah untuk mengatasi permasalahan seluruh pelajar di-Indonesia yang terhambat pembelajarannya akibat sinyal yang tidak mendukung.
Tidak hanya Pelajar yang mengalami dampak dari Pandemi ini, Mahasiswa pun turut mengalami hal yang sama. Kesulitan dalam berproses dan mengekspresikan seluruh ide-ide beserta konsep yang dimiliki karena ruang gerak yang terbatas selama masa Karantina Mandiri di-Rumah.Bahkan sebagian dari mereka kesulitan dalam melakukan sidang skripsi secara online di karenakan gangguan psikologis akibat terlalu lama di rumah dapat menyebakan cemas hingga frustasi yang berlebihan.
Pada akhirnya “4 Agustus 2021” Pihak Kemendikbud pun mulai memutuskan untuk melakukan “Bantuan Uang Kuliah
Tunggal” agar para Mahasiswa dan Mahasiswi tidak merasa terlalu terbebani akibat biaya kuliah yang cukup tinggi. Dan juga pada masa Pandemi menyebabkan sebagian perusahaan gulung tikar karena persaingan yang membuat para khalayak luas menjadi krisis ekonomi.
Tidak semuanya dalam pembelajaran daring memiliki dampak negatif.
 
Berikut adalah beberapa dampak positif yang terjadi selama berlangsungnya kegiatan belajar mengajar di masa pandemi.
1.Berkembangnya Pendidikan Berbasis Teknologi
Semua pihak yang terlibat akan belajar pentingnya teknologi, mulai dari para guru-guru dan seluruh khalayak akan mulai memahami pentingnya literasi teknologi dan digital. Sehingga menyebabkan revolusi industri yang menggunakan teknologi sebagai fokusnya ini pun bisa terlaksana dengan baik.

2. Munculnya Kreativitas di Dunia Pendidikan
Dengan adanya perkembangan era dalam pendidikan ini mengakibatkan banyaknya kreativitas-kreativitas yang muncul seperti aplikasi pembelajaran untuk mendukung pembelajaran online yang mulai menjamur di masyarakat, adanya peningkatan jumlah kursus online gratis, dan program-program yang dilakukan oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi RI berupa Relawan Pengendalian “Covid-19” (RECON), KKN Tematik, Mengajar Dari Rumah (MDR), dan Permata Sakti.
Mari bersama-sama terlibat dalam kemajuan pendidikan di masa pandemi, Dengan belajar di rumah tentunya orang tua pun ikut terlibat dalam keberlangsungan pendidikan.
Artikel ini membahas tentang perubahan Algoritma cara melakukan kegiatan pembelajaran daring yang terkait pada beberapa sumber berita resmi, Terimakasih sudah menyempatkan waktu untuk membaca artikel ini.


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Cerita Pengalaman Belajar di Masa Pandemi Covid-19"

Post a Comment